Wali Kota Edi Kamtono Apresiasi Pengabdian Kajari Pontianak Aluwi dan Sambut Hangat Penggantinya

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dan Ketua DPRD Pontianak, Satarudin menghadiri acara pisah sambut Kepala Kejari (Kajari) Pontianak. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pontianak, Aluwi, atas dedikasi dan kontribusinya selama bertugas di Kota Pontianak. Ia menilai hubungan kerja sama antara Pemerintah Kota Pontianak dan Kejaksaan Negeri telah terjalin dengan baik, saling mendukung, dan berperan penting dalam menjaga keamanan serta ketertiban di kota ini.

“Atas nama Pemerintah Kota Pontianak, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aluwi yang telah banyak berkiprah dan berperan menjaga kondusivitas kota. Semoga di tempat tugas yang baru, beliau semakin sukses dan selalu dalam lindungan Allah,” ujar Edi didampingi Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, usai acara pisah sambut di Aula Sasana Bhakti Adhyaksa Kejari Pontianak, Selasa 28 Oktober 2025.

Bacaan Lainnya

Edi juga menyambut hangat kedatangan Kajari Pontianak yang baru, Agus Eko Pramono, beserta istri. Ia berharap sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan kejaksaan dapat terus terjalin erat untuk mendukung pembangunan dan menjaga kenyamanan warga. “Selamat datang dan selamat bertugas di Kota Pontianak, Bapak Agus Eko Pramono. Semoga betah di kota yang kulinernya enak-enak ini dan segera beradaptasi dengan lingkungan yang hangat dan bersahabat,” ucapnya sambil tersenyum.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga memperkenalkan sekilas kondisi Kota Pontianak yang dihuni sekitar 700 ribu jiwa dengan keberagaman suku, agama, dan budaya. Ia menegaskan bahwa Pontianak adalah kota yang harmonis, toleran, dan religius. “Di sini ada lebih dari 300 masjid, ratusan musala, gereja, klenteng, dan vihara yang berdampingan dengan damai. Ini potret kerukunan yang harus terus kita jaga bersama,” ujarnya.

Edi turut menyinggung sejumlah tantangan yang dihadapi kota, termasuk persoalan sengketa lahan dan aset. Menurutnya, isu-isu tersebut kerap menimbulkan gesekan dan membutuhkan peran semua pihak, termasuk kejaksaan, untuk diselesaikan dengan bijak. “Permasalahan sengketa lahan kadang bisa memicu konflik karena masing-masing pihak merasa paling benar. Ini yang perlu kita edukasi bersama. Dengan sinergi yang baik, saya yakin persoalan ini bisa kita atasi dengan bijak,” katanya.

Acara pisah sambut berlangsung dalam suasana akrab dan penuh kehangatan, dihadiri unsur Forkopimda, pejabat Pemkot Pontianak, serta perwakilan instansi vertikal. Di penghujung acara, Edi menyampaikan doa dan harapan agar Kajari lama dan baru sama-sama sukses di tempat tugas masing-masing. “Pak Aluwi tidak jauh-jauh, masih sering ke Pontianak untuk urusan tugas. Kalau ke sini lagi, kopinya sudah kami siapkan,” tutup Edi dengan canda ringan yang disambut tawa para tamu. (*)