Prajurit TNI Turun ke Sungai Liku, Wujud Nyata Cinta Lingkungan di Sanggau

Prajurit TNI Turun ke Sungai Liku, Wujud Nyata Cinta Lingkungan di Sanggau. Foto ist.

HARIAN KALBAR (SANGGAU) – Sebanyak 20 prajurit Yonif TP 833/BD ambil bagian dalam kegiatan karya bakti pembersihan Sungai Liku yang berlangsung di Desa Beringin, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, pada Sabtu 27 September 2025. Aksi gotong royong ini merupakan bagian dari kegiatan sosial yang digagas oleh Pemuda Pancasila Kabupaten Sanggau dengan mengusung tema “Hijaukan Alam, Bersihkan Sungai, Jaga Kehidupan, Wujudkan Sungai Sehat.”

Tidak hanya TNI, kegiatan ini juga melibatkan unsur lintas sektor, mulai dari personel Kodim 1204/Sanggau, Polres Sanggau, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sanggau, organisasi masyarakat, hingga warga setempat. Kebersamaan mereka menyatu dalam semangat yang sama: menjaga kelestarian alam, khususnya kebersihan sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Pembersihan dilakukan secara menyeluruh dengan memanfaatkan speed boat dan peralatan seperti jaring untuk mengangkut sampah yang mengapung di permukaan sungai. Keberadaan para prajurit Yonif TP 833/BD menjadi simbol keterlibatan aktif TNI dalam aksi nyata pelestarian lingkungan.

Komandan Yonif TP 833/BD, Mayor Inf Riska Imron Rosadi, S.I.P., menegaskan bahwa peran serta TNI dalam kegiatan ini merupakan bagian dari tugas kemanusiaan dan dukungan terhadap pemerintah daerah.

“Sungai adalah sumber kehidupan. Jika sungai bersih, maka kesehatan masyarakat juga akan terjaga. Karena itu, mari kita rawat bersama-sama warisan alam ini untuk generasi mendatang,” ujar Mayor Riska.

Ia juga mengingatkan pentingnya perubahan perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Menurutnya, menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah atau aparat, tetapi tanggung jawab bersama.

“Kesadaran kita semua adalah kunci. Jangan lagi membuang sampah ke sungai. Kebersihan sungai adalah tanggung jawab kita bersama,” tambahnya.

Kegiatan karya bakti ini tidak hanya membawa dampak lingkungan, tetapi juga mempererat sinergi antara TNI, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat. Melalui kolaborasi semacam ini, harapannya akan tumbuh budaya cinta lingkungan yang berkelanjutan dan memberi manfaat nyata bagi ekosistem dan kehidupan masyarakat di sekitar sungai. (*)