Fenomena Tanpa Bayangan, Ribuan Wisatawan Lokal hingga Manca Nagera Padati Tugu Khatulistiwa

Para wisatawan asal Jerman tengah mencoba mendirikan telur di kawasan Tugu Khatulistiwa saat Kulminasi Matahari. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Fenomena titik kulminasi kembali menyedot perhatian dunia. Ribuan pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara, memadati kawasan Tugu Khatulistiwa di Pontianak untuk menyaksikan momen langka ketika matahari tepat berada di atas kepala, membuat bayangan tubuh lenyap seketika.

Salah satunya adalah Diana Tobias, mahasiswa asal Jerman dari Universitas Humboldt ZU Berlin, yang datang bersama rombongan akademisi. Ia mengaku terpukau menyaksikan langsung keunikan peristiwa yang hanya bisa dinikmati di kota yang dilintasi garis khatulistiwa ini.

Bacaan Lainnya

“Ini pengalaman luar biasa. Saya bukan hanya melihat fenomena ilmiah, tapi juga merasakan budaya yang hidup di Pontianak,” ujar Diana, yang menyebut keramahan masyarakat menjadi salah satu hal paling berkesan.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyebut kulminasi bukan sekadar peristiwa astronomi, melainkan simbol identitas, semangat, dan kesehatan warga kota. Ia berharap momen ini mampu menguatkan branding Pontianak sebagai destinasi wisata unik satu-satunya di Indonesia.

“Fenomena ini harus terus dikembangkan sebagai warisan dan kebanggaan kota. Kita sedang berupaya memperluas kawasan Tugu Khatulistiwa agar bisa dioptimalkan jadi destinasi kelas dunia,” ujarnya.

Edi menambahkan, kehadiran wisatawan internasional dan akademisi menunjukkan bahwa acara ini semakin dikenal luas. Ia optimistis, akses transportasi internasional yang terbuka akan membawa dampak positif bagi kunjungan wisata.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat turut mengapresiasi acara tahunan yang digelar tiap Maret dan September ini. Kepala Disporapar Provinsi Kalbar, Windy Prihastari, menyebut event kulminasi menjadi contoh sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam mempromosikan pariwisata berbasis kekayaan alam dan budaya.

“Selama lima tahun terakhir, event ini terus berkembang dan menjadi magnet wisata. Kami optimis bisa masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2026,” katanya.

Data BPS menunjukkan peningkatan signifikan kunjungan wisata, baik domestik maupun mancanegara. Hingga Juli 2025, tercatat 7,7 juta wisatawan nusantara telah berkunjung ke Kalbar. Windy menilai event kulminasi punya kontribusi besar dalam lonjakan tersebut.

Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Pontianak, Rizal Almutahar, menyebut kulminasi kali ini diikuti lebih dari 100 peserta program doktoral serta ratusan wisatawan lainnya. Acara dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni, lomba mewarnai, dan atraksi budaya. Data mencatat lebih dari 50 ribu orang telah mengunjungi kawasan Tugu Khatulistiwa hingga akhir Agustus 2025.

Rangkaian acara kulminasi akan ditutup dengan hiburan musik di Taman Alun Kapuas pada 27–28 September. Rizal memastikan pihaknya akan terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan agar event ini semakin dikenal secara internasional sebagai ikon pariwisata Kota Pontianak. (*)