Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Dukung Upaya Penurunan Stunting di Kubu Raya

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Kesehatan resmi meluncurkan Gerakan Satu Telur (Gestur). Foto ist.

HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) — Guna mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Kesehatan, Senin 22 September 2025 resmi meluncurkan Gerakan Satu Telur (Gestur), sebuah program intervensi gizi inovatif yang menyasar 1.266 anak bawah dua tahun (Baduta) di 16 kecamatan. Program ini menekankan konsumsi telur sebagai sumber protein hewani murah dan mudah diakses, terutama bagi anak-anak yang mengalami atau berisiko mengalami stunting.

Dukungan terhadap Gestur mengalir dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta. Salah satunya adalah Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, melalui AFT (Aviation Fuel Terminal) Supadio, yang hadir sebagai mitra aktif dalam memperkuat sinergi multipihak untuk percepatan penurunan stunting.

Bacaan Lainnya

“Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, kami mendukung Gestur melalui dukungan logistik, edukasi, dan penguatan kapasitas kader di lapangan,” ujar Rasyd Krisdyanto, AFT Manager Supadio. “Kami percaya perubahan besar dimulai dari keluarga dan komunitas. Fokus CSR kami telah lama diarahkan pada kesehatan ibu dan anak serta ketahanan keluarga, termasuk di wilayah operasi kami di Kubu Raya,” tambahnya.

Program Gestur menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, sejalan dengan agenda nasional percepatan penurunan stunting yang mengedepankan pendekatan lintas sektor serta intervensi gizi berbasis rumah tangga.

Edi Mangun, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, menegaskan bahwa keterlibatan dunia usaha dalam isu strategis seperti stunting bukan hanya kontribusi sosial, melainkan investasi untuk masa depan bangsa.

“Gestur adalah contoh sinergi yang produktif. Stunting bukan sekadar isu kesehatan, tapi persoalan pembangunan manusia. Kami berkomitmen terus mendukung inisiatif-inisiatif komunitas seperti ini, karena dampaknya langsung terasa oleh masyarakat,” tegasnya.

Pelaksanaan program ini akan mengandalkan peran aktif pemerintah desa sebagai ujung tombak. Mulai dari pendataan dan validasi sasaran, distribusi telur secara harian, hingga pemantauan perkembangan anak dan pelaporan hasil program, seluruhnya akan dijalankan secara partisipatif dan transparan.

Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, H. Siswani, S.K.M., menyampaikan bahwa keberhasilan Gestur bergantung pada integrasi lintas sektor dan konsistensi pelaksanaan di tingkat akar rumput.

“Keberlanjutan adalah kunci. Kami mengandalkan desa sebagai pelaksana harian. Dengan keterlibatan mereka, intervensi bisa tepat sasaran dan hasilnya dapat dimonitor secara langsung dan berkelanjutan,” jelasnya.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), Pertamina Patra Niaga mendorong Gestur sebagai kontribusi terhadap SDG No. 2 (Mengakhiri Kelaparan) dan SDG No. 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Melalui intervensi gizi berkelanjutan seperti ini, Pertamina terus berupaya menciptakan dampak positif jangka panjang bagi generasi masa depan Indonesia.

Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Gestur diharapkan mampu mencetak generasi baru yang lebih sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan. (*)