PRCF Indonesia: Jaga Hutan Harus Dimulai dari Pemberdayaan Masyarakat

PRCF Indonesia Dorong Pemberdayaan Masyarakat untuk Konservasi Hutan. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Founder sekaligus Direktur PRCF Indonesia, Imanul Huda, menegaskan bahwa keberhasilan konservasi keanekaragaman hayati tak bisa dilepaskan dari pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan. Mereka, kata Imanul, adalah garda terdepan yang akan menjaga sekaligus mengelola ekosistem.

“Sejak awal kami sadar, jika ingin program konservasi berkelanjutan, masyarakat harus lebih dulu diberdayakan. Sehingga ketika kami tidak ada lagi, merekalah yang melanjutkan,” ujar Imanul dalam Workshop Kolase Jurnalis Camp 2025 di Kampung Caping, Pontianak, Sabtu 23 Agustus 2025.

Bacaan Lainnya

PRCF Indonesia, yang berdiri pada 2000 dan resmi berbadan hukum pada 2011, menjalankan program jangka panjang di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, serta di Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu, Sumatera Utara, dengan fokus pada habitat orangutan Tapanuli.

“Pendekatan yang digunakan menggabungkan konservasi biodiversitas dan perhutanan sosial, memberi akses legal kepada masyarakat untuk mengelola hutan sekaligus memperoleh manfaat ekonomi,” terang Imanul Huda.

Program ini berfokus pada tiga hal: memperkuat kapasitas lembaga pengelola hutan, menjaga kelestarian melalui patroli dan pendataan biodiversitas, serta mengembangkan usaha produktif berbasis sumber daya alam.

“Masyarakat dilatih menggunakan aplikasi smart patrol untuk mendokumentasikan flora, fauna, dan kondisi hutan secara digital, sehingga laporan dapat dibuat cepat dan akurat,” sambungnya.

Selain menjaga hutan, warga didorong mengembangkan usaha alternatif seperti madu hutan, pemanfaatan kratom, dan pengelolaan air bersih. Sebagian hasilnya dialokasikan untuk pendidikan anak-anak hingga perguruan tinggi.

Imanul mengakui tantangan terbesar adalah keterbatasan kapasitas administrasi, godaan investasi ekstraktif seperti tambang emas, serta regenerasi kepemimpinan kelompok pengelola hutan desa.

“Tidak mudah bersaing dengan keuntungan cepat. Tetapi dengan komitmen dan pendampingan yang konsisten, kami yakin masyarakat bisa menjaga hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan,” tegasnya. (*)