HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Rabu pagi itu, Jalan Tanjung Harapan di Kelurahan Banjar Serasan berubah menjadi lautan manusia. Ratusan warga dari berbagai penjuru Pontianak Timur berkumpul, duduk bersila di jalan sepanjang 1,3 kilometer, berbagi makanan dan cerita di Pesta Rakyat Robo-Robo 2025.
Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin, yang hadir di tengah keramaian, tampak larut dalam suasana.

“Tradisi Robo-Robo memang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Kebiasaan ini sebagai bentuk rasa syukur masyarakat,” ucap Satarudin sambil tersenyum menyapa warga.
Acara yang juga di hadiri Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono beserta istri itu dimulai dengan doa bersama, memohon agar Pontianak senantiasa dijauhkan dari bencana.
Setelah itu, aroma masakan khas kampung menyebar di udara. Nasi, lauk, dan kue-kue tradisional berpindah tangan, dibagikan tanpa sekat, menambah rasa kebersamaan di antara ribuan orang yang hadir.
Di salah satu sudut, sekelompok anak-anak dari tingkat SD hingga SMA berpakaian adat Melayu sibuk menganyam janur kuning. Mereka sedang mengikuti lomba menganyam ketupat—sebuah keterampilan yang mulai jarang dimiliki generasi muda. Jari-jari kecil itu terlihat kikuk di awal, namun tawa dan semangat membuat suasana penuh warna.
“Melihat antusias mereka, saya optimis tradisi dan budaya yang diwariskan orang tua dulu akan tetap hidup,” ujar Satarudin, matanya berbinar melihat hasil anyaman para peserta.
Hari itu, Robo-Robo bukan sekadar pesta rakyat. Ia menjadi momen di mana rasa syukur, kebersamaan, dan warisan budaya berpadu menjadi satu, menghangatkan hati setiap orang yang hadir.
“Melihat antusias peserta, saya optimis tradisi dan budaya temurun orang tua kita akan tetap terjaga,” tutupnya. (Sy)