Warga Sekadau Masih Krisis Air Bersih, Distribusi Belum Normal Pasca Kebocoran Pipa

Proses perbaikan di lapangan secara tehnis telah diselesaikan. Foto ist.

HARIAN KALBAR (SEKADAU) – Hingga Minggu pagi, 17 Agustus 2025, masyarakat di dalam Kota Sekadau masih belum menerima distribusi air bersih dari PDAM Sirin Meragun. Krisis air ini menyusul insiden kebocoran pipa utama berdiameter 400 milimeter yang terjadi pada Jumat, 15 Agustus 2025, di wilayah Cucak Hulu, Kecamatan Sekadau Hulu.

Direktur PDAM Sirin Meragun, Yok Kelak, ST, menjelaskan bahwa proses perbaikan di lapangan sebenarnya telah selesai sejak Sabtu sore. Namun, distribusi air belum dapat dilakukan karena masih menunggu keringnya coran angker blok yang digunakan dalam proses perbaikan.

Bacaan Lainnya

“Tadi sore perbaikan sudah selesai, masih menunggu coran angker blok kering,” ujar Yok pada Sabtu malam, 16 Agustus 2025. Ia menambahkan bahwa secara teknis semua pekerjaan telah dituntaskan, namun karena ada bagian yang menggunakan beton cor, maka aliran air belum bisa dibuka sebelum material benar-benar mengering. “Paling besok bisa dialirkan, sampai coran angker mengering,” katanya.

Kondisi ini membuat warga yang bergantung penuh pada layanan air bersih PDAM terpaksa harus bersabar. Yok pun menghimbau masyarakat agar selalu menyediakan tempat penampungan air di rumah masing-masing sebagai langkah antisipasi jika gangguan seperti ini terjadi kembali.

Hingga kini, warga di Kecamatan Sekadau Hilir – terutama di wilayah dalam kota – sangat bergantung pada suplai air dari PDAM. Meski daerah ini dilintasi Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau, aktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) di sungai sudah semakin ditinggalkan oleh masyarakat.

Krisis air bersih ini menjadi pengingat pentingnya sistem distribusi yang andal dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi gangguan teknis yang bisa terjadi sewaktu-waktu. (AL)