Hyper 5G Telkomsel: Konektivitas Terluas dan Tercepat di Kalbar dan Seluruh Indonesia untuk Memberdayakan Bangsa

Jaringan Broadband Telkomsel hadir menjangkau desa-desa di Kalimantan Barat. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Dari ujung barat Pontianak hingga pelosok timur Indonesia, Telkomsel menegaskan dirinya sebagai primadona teknologi dengan jaringan Hyper 5G yang menyebar luas dan melesat cepat. Sejak mendapat Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) pada 24 Mei 2021 dan menjadi operator 5G pertama di Tanah Air, Telkomsel tak pernah berhenti berlari. Pada Mei 2025, perusahaan ini telah mengaktifkan sekitar 2.500 BTS 5G di 56 kabupaten/kota di seluruh negeri, dan menargetkan menjangkau 20 wilayah tambahan hingga akhir tahun. Capaian ini ditopang oleh infrastruktur AI‑driven dan autonomous network yang mengotomatiskan perbaikan dan monitoring layanan.

Secara teknis, jaringan Telkomsel mampu menyajikan kecepatan unduhan puncak hingga 515 Mbps, rata‑rata 227 Mbps upload puncak 91 Mbps, rata‑rata 67 Mbps serta latensi serendah 10–16 ms—sekitar 3 hingga 4 kali lebih baik dibanding jaringan 4G.

Bacaan Lainnya

Uji lapangan di Surabaya menunjukkan unduhan hingga 481 Mbps, upload 87 Mbps. Di Makassar, lompatan kecepatan 5 kali lipat dibandingkan 4G tercermin dari angka unduhan 514 Mbps dan upload 77 Mbps. Penilaian Ookla Speedtest Awards Q3–Q4 2024 memberikan penghargaan “Fastest Mobile Network”, “Best Mobile Coverage”, dan “Fastest 5G Network” kepada Telkomsel, bukti prestasi nyata di medan teknologi.

Hyper 5G

Namun bagaimana implementasinya di Kalimantan Barat (Kalbar), khususnya Pontianak? Meskipun publikasi resmi jarang menyebut data kota per kota, pola ekspansi Telkomsel selalu mengawal area dengan penetrasi perangkat 5G dan ketersediaan ekosistem digital. Setelah sukses di Makassar, Surabaya, Jabodetabek, Bali, Bandung dan Papua, logis jika Kalbar, sebagai propinsi dengan konektivitas 4G yang telah merata, segera menikmati paket lengkap infrastruktur Hyper 5G.

Maneger Brench Telkomsel Pontianak Aditya Bramantya menyebutkan di bulan Maret 2023 itu menjadi proses percepatan berkelanjutan Telkomsel dalam melakukan upgrade layanan jaringan dari 3G ke 4G/LTE secara bertahap dan terukur di beberapa wilayah Indonesia khususnya di wilayah Kalimantan termasuk di Kalbar. Memang hingga saat ini di Kalbar jaringan Telkomsel masih mengunakan perangkat 4G nanmun secara bertahap akan diganti dengan perangkat Hyper 5G hingga ke pelosok wilayah Kalbar.

Pengunaan 4G yang telah merata di Kalbar itu akan lebih dapat dinikmanti lagi dengan mengunakan 5G dimana dari perspektif lokal, peluang besar terbentang. Dunia pendidikan misalnya bisa memanfaatkan jaringan stabil untuk ruang kelas hybrid dan tele-learning interaktif. UMKM yang dulunya terbatas di pasar lokal kini bisa menjangkau pelanggan global melalui platform e-commerce, streaming langsung, dan pembayaran digital cepat. Layanan kesehatan jarak jauh (telemedicine) dan smart governance juga menjadi mungkin—monitoring lingkungan, smart city, dan respon cepat terhadap emergensi lokal.

Telkomsel terus berupaya mengakselerasikan konektivitas jaringan terbaik yang merata serta mempercepat adopsi gaya hidup digital di seluruh wilayah Kalbar. Foto ist.

Reddit yang merupakan sebuah platform media sosial menjadi panggung suara pengguna. Pendapat umum menyebutkan jaringan Telkomsel di area luar Jawa lebih konsisten dibanding operator lain, meski di beberapa titik 5G masih terasa seperti “paket pembungkus 4G” karena deployment non‑standalone. Namun kecepatan 400–500 Mbps sesungguhnya masih tercapai, dan jangkauan menyusup ke jalanan hingga area ramai.

Telkomsel tidak hanya gencar memperluas cakupan, namun juga merancang paket-paket yang inklusif. Promosi seperti Super Seru 5G dengan kuota dobel hingga 100 GB diprabayar Cuma Rp 145 ribu, paket Halo tambahan hingga 200 GB mulai Rp 60 ribu, serta bundling perangkat 5G (Oppo, Samsung) lengkap dengan cicilan ringan dan kuota ekstra hingga 120 GB. Paket ini memudahkan masyarakat Kalbar untuk mencoba teknologi mutakhir dengan biaya terjangkau.

Telkomsel meyakini, penggelaran BTS 5G di Kalbar akan mendukung pemerataan benefit digital. Direktur Network, Indra Mardiatna, mengatakan cakupan Hyper 5G dirancang contiguous tanpa putus, mendukung aktivitas bisnis, pemerintahan, dan syiar kemajuan nasional. Bahkan di Jabodetabek telah ada 715 BTS 5G, hasil penambahan 355 BTS dalam satu periode Desember 2024.

Secara nasional, penetrasi 5G telah mencapai 9,3 persen hingga Mei 2025. Itulah peta awal—setelah itu, wilayah seperti Kalbar siap menjadi bagian dari ekosistem digital yang lebih besar. Kapan? Berdasarkan kecepatan ekspansi (2.500 BTS Mei 2025, target tambahan 20 kabupaten/kota), kemungkinan Pontianak dan kota-kota Kalbar bakal menikmati Hyper 5G paling lambat akhir 2025.

Dari segi tantangan, deployment 5G memang mahal—mencakup BTS, listrik, spektrum, dan backhaul fiber optic. Di daerah terpencil, tantangan ini lebih berat, sebagaimana pun komunitas mencatat latensi backhaul menjadi bottleneck. Namun Telkomsel meresponsnya lewat penyusunan jaringan yang terukur mengikuti penetrasi perangkat dan kesiapan daerah.

Telkomsel Hyper 5G

Dari sisi pengguna, ada kesadaran baru yakni “5G bukan gimmick” walaupun terkadang kecepatannya setara 4G, karena kemampuan menyokong konektivitas massal, kapasitas tinggi, dan ekosistem IoT mendatang. Ini bukan sekadar soal streaming cepat, melainkan kemampuan mendukung layanan cerdas, manufaktur pintar, robotic telesurgery, smart mining, dan marine mobile.

Bagi Kalbar, efek nyata akan terasa dalam dua tahun ke depan. UMKM bisa berkembang lewat akses e-commerce, sekolah menggunakan video conference tanpa hambatan, rumah sakit memanfaatkan tele‑EKG dan diagnostik jarak jauh dan pemerintah daerah meluncurkan aplikasi pelayanan real time berbasis smart city. Infrastruktur ini juga sangat relevan dalam konteks IKN Nusantara—Telkomsel sudah menjangkau ibu kota baru dan kawasan industri berbasis teknologi.

Ke depan, kunci sukses Telkomsel bukan hanya menambah BTS, tetapi juga memperkuat backhaul fiber dan akses spektrum mid/high-band agar pengalaman 5G lebih nyata. Penggelaran 5G Standalone SA juga akan menjadi game changer karena mengurangi ketergantungan pada core 4G.

Telkomsel juga menggarisbawahi pemanfaatan AI dalam operasional, layanan pelanggan, dan pemulihan gangguan. Teknologi autonomous network mampu mendeteksi, mendiagnosis, dan melakukan fine‑tuning jaringan secara otomatis—menghemat waktu dan memperkuat kualitas layanan, termasuk di daerah seperti Kalbar.

Secara ringkas, apa arti semua ini bagi Kalbar dan Indonesia? Pertama, konektivitas Hyper 5G oleh Telkomsel menghadirkan kesempatan transformasi digital yang selama ini tertunda karena keterbatasan jaringan. Kedua, posisinya sebagai operator dengan jangkauan terluas dan tercepat memberikan kepercayaan bagi pengguna dan pemangku kepentingan. Ketiga, paket inklusif mendorong adopsi cepat dan memperluas pasar digital. Terakhir, dukungan AI dan autonomous network memastikan layanan siap masa depan.

Kini saatnya masyarakat, pengusaha, dan pemerintah Kalbar mengambil manfaat yaitu aktifkan paket 5G di MyTelkomsel, tingkatkan digitalisasi usaha dan layanan publik, serta dorong percepatan deployment BTS dan backhaul fiber di daerah pelosok. Telkomsel berada di garda depan digitalisasi bangsa, dan Kalbar siap menjadi salah satu pijakan utama di jalur pertumbuhan nasional melalui teknologi Hyper 5G. (Sy)