Satreskrim Polres Sekadau Tangkap Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur, Terungkap dari Video di Ponsel Korban

Pelaku saat diamanlan di Mapolres Sekadau. Foto ist.

HARIAN KALBAR (SEKADAU) – Satreskrim Polres Sekadau menangkap seorang pria berinisial GM (29) atas dugaan tindak pidana persetubuhan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur. Penangkapan ini dilakukan setelah orang tua korban melapor kepada pihak kepolisian usai menemukan video mencurigakan di ponsel anak mereka.

Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo melalui Kasat Reskrim Iptu Zainal Abidin membenarkan penangkapan tersebut. GM ditangkap di wilayah Kabupaten Sintang, Rabu 23 Juli 2025, oleh Unit Jatanras Satreskrim Polres Sekadau bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), setelah keberadaan pelaku dipastikan.

Bacaan Lainnya

“Penangkapan ini merupakan hasil penyelidikan dari laporan yang kami terima pada 15 Juli lalu. Kami juga bekerja sama dengan Unit Reskrim Polsek Ketungau Hilir serta perangkat desa dalam proses penangkapan,” jelas Iptu Zainal, Jumat 25 Juli 2025.

Kasus ini terungkap setelah orang tua korban menemukan video di ponsel anaknya yang memperlihatkan korban dan pelaku dalam kondisi tanpa busana. Dari pengakuan GM, ia mengaku telah menjalin hubungan asmara dengan korban dan melakukan hubungan layaknya suami istri beberapa kali. Diketahui, pelaku sebelumnya pernah bekerja dengan orang tua korban sebagai tukang.

Saat ini GM telah diamankan di Mapolres Sekadau untuk proses hukum lebih lanjut. Ia dijerat Pasal 81 ayat (1) dan/atau Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman pidana berat atas perbuatannya. Polisi juga telah memeriksa korban, sejumlah saksi, serta mengamankan barang bukti berupa pakaian milik korban dan pelaku.

Iptu Zainal turut mengingatkan pentingnya peran aktif orang tua dalam melindungi anak dari kejahatan seksual. Ia menekankan perlunya pengawasan ketat terhadap pergaulan anak, penggunaan media sosial, serta komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.

“Pengawasan sejak dini sangat penting agar anak tidak menjadi korban. Bangun komunikasi yang hangat, agar anak merasa nyaman bercerita dan kita bisa mencegah bahaya sejak awal,” tegasnya. (*)