PNM Jajaki Kerja Sama dengan Pemkot Pontianak, Perkuat Dukungan untuk Usaha Kecil dan Kelompok Rentan

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerima cenderamata dari Pemimpin PT PNM Cabang Pontianak Deded Oktavi. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Pontianak menjalin komunikasi intensif dengan Pemerintah Kota Pontianak untuk memperluas jangkauan program pemberdayaan ekonomi, khususnya bagi kelompok rentan dan penyandang disabilitas. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat program pembiayaan dan pelatihan usaha yang telah berjalan selama ini.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengungkapkan bahwa Pemkot terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk PNM. Saat ini, tercatat lebih dari 22 ribu warga Pontianak telah menerima pembiayaan ultra mikro tanpa jaminan dari PNM.

Bacaan Lainnya

“Ini sangat membantu pelaku usaha ultra mikro. Bantuan ini diberikan tanpa jaminan dan sudah berjalan dengan baik. Syaratnya, mereka tergabung dalam kelompok,” ujarnya usai menerima kunjungan jajaran PNM Cabang Pontianak di ruang kerjanya, Senin 21 Juli 2025.

Edi menyebutkan bahwa total dana yang telah disalurkan mencapai hampir Rp67 miliar dan digunakan untuk mendukung pengembangan usaha kecil masyarakat yang baru merintis maupun yang sedang berjalan. Menurutnya, program ini memberi dampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, Pemkot Pontianak juga melibatkan sejumlah dinas teknis seperti Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Tenaga Kerja. Tujuannya adalah memastikan program berjalan optimal, terarah, dan berkelanjutan.

“Kami berharap ke depan sinergi antara pemerintah daerah dan PNM Madani semakin intens, agar lebih banyak warga yang terbantu dan ekonomi keluarga makin meningkat,” kata Edi.

Sementara itu, Pemimpin PNM Cabang Pontianak, Deded Oktavi, menyampaikan bahwa pihaknya juga membahas potensi kerja sama lintas dinas, terutama dengan Dinas Sosial dan Disnaker, dalam rangka pengembangan pelatihan kerja dan penyaluran tenaga kerja binaan, termasuk penyandang disabilitas.

“Kedepan, kami ingin menjajaki kerja sama konkret dengan pemerintah kota, salah satunya dalam pemberdayaan penyandang disabilitas melalui pelatihan dan penyaluran kerja,” jelasnya.

Deded juga menegaskan komitmen PNM dalam mendukung program pengentasan kemiskinan ekstrem melalui Program Penguatan Kapasitas Usaha Ultra Mikro (P3KI) dan skema “Mekaar” (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Dalam program tersebut, PNM tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi juga pelatihan dan pendampingan usaha.

“Melalui program ‘Mekaar’, kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan dan pelatihan usaha kepada masyarakat prasejahtera, yang pada akhirnya turut membantu menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem,” ungkap Deded.

PNM berharap kerja sama ini bisa segera diwujudkan agar manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan akses terhadap modal dan pelatihan usaha secara berkelanjutan. (*)