1.307 Pelanggar Terjaring Operasi Patuh Kapuas 2025, Mayoritas Tak Pakai Helm

Petugas Polisi Lalu Lintas melakukan pemeriksaaan kelengkapan kendaraan saat Operasi Patuh Kapuas 2025. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Satuan tugas gabungan Operasi Patuh Kapuas 2025 kembali menggelar razia kendaraan di kawasan Jalan Rahadi Oesman, Pontianak, Sabtu pagi 19 Juli 2025, sebagai bagian dari upaya penegakan hukum terpadu yang dilaksanakan oleh Polda Kalbar bersama jajaran Polres dan instansi terkait.

Kegiatan dimulai dengan apel pagi yang dipimpin oleh KBO Ditlantas Polda Kalbar, AKBP Slamet Nanang Widodo, serta melibatkan personel gabungan dari Polisi Militer, Dinas Perhubungan, Dinas Pendapatan Daerah, Jasa Raharja, dan Satpol PP.

Bacaan Lainnya

Fokus pemeriksaan mencakup kelengkapan kendaraan bermotor, surat-surat pengemudi, serta pelanggaran prioritas seperti penggunaan ponsel saat berkendara, pengemudi di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, pelanggaran batas kecepatan, tidak memakai helm SNI dan sabuk pengaman, berkendara dalam pengaruh alkohol, serta melawan arus lalu lintas.

Hingga hari ke-6 pelaksanaan operasi, tercatat sebanyak 1.307 pelanggaran telah ditindak. Pelanggaran terbanyak berasal dari pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm berstandar SNI.

“Kami menemukan sebagian besar pelanggar adalah pengendara yang masih abai terhadap penggunaan helm. Ini sangat disayangkan karena helm adalah perlindungan paling dasar saat terjadi kecelakaan,” ujar AKBP Nanang.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Bayu Suseno, menegaskan bahwa selain penindakan, operasi ini juga mengedepankan sisi edukatif. Ia mengajak masyarakat menjadikan keselamatan sebagai kebutuhan, bukan semata kewajiban.

“Operasi ini tidak hanya menindak, tapi juga mengedukasi. Kami berharap masyarakat sadar bahwa tertib lalu lintas adalah bentuk kepedulian terhadap diri sendiri dan orang lain,” jelas Bayu.

Polda Kalbar memastikan Operasi Patuh Kapuas 2025 dilaksanakan secara humanis, proporsional, dan tetap mengedepankan pendekatan edukatif. Operasi ini akan berlangsung hingga akhir Juli dan menyasar berbagai titik rawan pelanggaran lalu lintas di seluruh wilayah Kalimantan Barat. (*)