Pemkot Pontianak Luncurkan “PONTI MANIS” untuk Tangani Diabetes pada Lansia

Peresmian Poliklinik Geriatri, Kencing Manis dan Edukasi di RSUD Pontianak Utara. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Pemerintah Kota Pontianak melalui RSUD Pontianak Utara terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan, khususnya bagi kelompok lanjut usia (lansia). Upaya terbaru tersebut diwujudkan melalui peluncuran program inovatif bernama PONTI MANIS atau Poli Klinik Geriatri, Kencing Manis, dan Edukasi, yang secara khusus ditujukan untuk menekan angka kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), terutama Diabetes Melitus.

Direktur UPT RSUD Pontianak Utara, Nuzulisa Zulkifli, mengungkapkan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, mulai dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA), hingga TP-PKK Kota Pontianak. Peluncuran program berlangsung pada Sabtu 5 Juli 2025 di RSUD Pontianak Utara.

Bacaan Lainnya

“Hari ini kita launching inovasi PONTI MANIS. Inovasi ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan pelayanan lansia, karena memang kunjungan pasien lansia dan penderita Diabetes di sini cukup tinggi,” ujarnya.

Nuzulisa menjelaskan bahwa berdasarkan data kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Diabetes termasuk dalam lima besar penyakit paling banyak diderita lansia. Karena itu, PONTI MANIS hadir untuk memberikan pelayanan yang lebih ramah dan terfokus, tidak hanya dalam bentuk penanganan medis, tetapi juga edukasi yang menyasar pasien serta keluarganya.

“Selama ini kita banyak melakukan pendekatan kuratif. Sekarang kita coba beralih ke pendekatan promosi dan edukasi kesehatan. Jadi pasien tidak hanya diobati, tapi juga diberdayakan pengetahuannya,” katanya.

Ia menambahkan bahwa sebagai klinik ramah lansia, PONTI MANIS akan mengedepankan layanan cepat dan prioritas, di mana para lansia tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan medis, mulai dari pemeriksaan hingga pengambilan obat. Dengan sistem One Stop Service yang diusung, pasien dapat melakukan berbagai pemeriksaan dalam satu kunjungan.

Nuzulisa berharap inovasi ini bisa terus berkelanjutan dan dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat. “Saya harap PONTI MANIS tidak berhenti di peluncuran saja. Harus terus dimodifikasi dan diperbaharui agar tetap relevan dengan tantangan dan kebutuhan layanan kesehatan ke depan,” tuturnya.

Ketua TP-PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastuti, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif tersebut. Menurutnya, lansia adalah aset penting bagi keluarga dan bangsa, sehingga menjaga kesehatannya merupakan tanggung jawab bersama.

“Inovasi ini sangat baik karena tidak hanya mengobati, tapi juga mengedukasi. Itu penting agar lansia bisa hidup lebih sehat dan mandiri,” ungkapnya.

Yanieta juga menyampaikan kesiapan TP-PKK untuk ikut mendukung penuh implementasi program ini. Ia menegaskan bahwa kader-kader PKK akan terlibat aktif dalam edukasi, pemantauan, dan evaluasi kesehatan lansia di lingkungan masing-masing.

“PONTI MANIS ini harus menjadi layanan yang menyapa dengan kasih sayang dan melayani dengan cinta. Karena bagi kami, memperhatikan lansia adalah bentuk penghormatan kepada orang-orang yang telah berjasa dalam kehidupan kita,” tutupnya. (*)