Peringati Hari Bhayangkara ke-79, Polsek Sungai Raya Gelar Syukuran Bersama Petani di Tengah Sawah

Bersama Petani, Polsek Sungai Raya Rayakan Hari Bhayangkara dengan Sederhana. Foto ist.

HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) — Dalam suasana sederhana namun sarat makna, Polsek Sungai Raya memperingati Hari Bhayangkara ke-79 dengan cara yang berbeda. Tidak di aula megah atau gedung resmi, melainkan di tengah lahan pertanian milik Kelompok Tani Wandi Susanto di Jalan Sungai Raya Dalam, Dusun Bunga, Desa Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Syukuran digelar di bawah tenda seadanya yang berdiri di antara hamparan hijau tanaman. Hadir dalam kegiatan ini Kapolsek Sungai Raya AKP Hariyanto bersama Ketua Bhayangkari Ranting Sungai Raya Ny. Fitri Hariyanto, perwakilan pemilik lahan Bapak Iwan, tokoh agama setempat Ustad Rahmad Rozali, personel Polsek Sungai Raya, anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), serta warga sekitar.

Bacaan Lainnya

Kapolsek Sungai Raya melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, menyampaikan bahwa peringatan tahun ini dipilih untuk lebih membumi dan menyatu dengan masyarakat. Dengan mengusung tema nasional “Polri Untuk Masyarakat,” Polsek ingin menunjukkan bahwa kehadiran Polri bukan hanya dalam penegakan hukum, tapi juga dalam kebersamaan dan empati terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari.

“Kami ingin memperingati Hari Bhayangkara dengan cara yang lebih dekat dan membumi. Khususnya kepada para petani yang memiliki peran besar dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Ade, Jumat 4 Juli 2025.

Ia menegaskan bahwa para petani adalah pahlawan yang kerap luput dari sorotan. Karena itu, momen ini menjadi bentuk penghormatan dan apresiasi Polri kepada mereka. Melalui kegiatan ini, Polsek Sungai Raya ingin menyampaikan pesan bahwa Polri tidak hanya hadir untuk penindakan, tapi juga untuk merangkul dan mengapresiasi.

“Petani itu tulang punggung bangsa. Sudah sepantasnya kita bersinergi, duduk bersama, dan saling menguatkan,” tambahnya.

Tokoh agama Ustad Rahmad Rozali menyambut hangat inisiatif tersebut. Ia menilai pendekatan seperti ini memperlihatkan sisi humanis Polri yang dirindukan oleh masyarakat.

“Ini pendekatan yang luar biasa. Polisi hadir bukan hanya untuk menertibkan, tapi juga membaur dan membersamai warga. Ini yang kami rindukan, aparat yang dekat dan punya empati,” ujarnya.

Sementara itu, Bapak Iwan, perwakilan dari Gapoktan, mengaku terharu atas perhatian yang diberikan Polsek kepada para petani. Menurutnya, kegiatan syukuran seperti ini biasanya hanya berlangsung di kantor-kantor, tapi kali ini justru diadakan di kebun mereka.

“Polisi datang ke kebun kami, duduk bareng, makan bareng, dan sama-sama bersyukur. Ini sangat berarti bagi kami,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Acara ditutup dengan doa bersama dan santap siang di tengah alam terbuka. Suasana penuh keakraban tercipta tanpa sekat antara polisi dan masyarakat. Peringatan ini bukan sekadar seremonial, tapi menjadi simbol bahwa Polri terus berbenah menjadi institusi yang hadir, melayani, dan bersahabat dengan rakyat. (*)