Festival Musik Jalanan Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79 di Kota Tua Jakarta

Polri Gelar Festival Musik Jalanan Dalam Rangka Hari Bhayangkara Ke-79, Buka Ruang Aspirasi Lewat Musik. Foto ist.

HARIAN KALBAR (JAKARTA) – Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Divisi Humas Polri bersama Polda Metro Jaya menggelar Festival Musik Jalanan di Lapangan Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, Minggu malam 29 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara bertema “Polri untuk Masyarakat”, yang mengusung pendekatan budaya dan seni guna mempererat kedekatan Polri dengan publik.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri, Brigjen Pol Tjahyono Saputro, menyampaikan bahwa festival ini telah menjadi agenda tahunan sejak pertama kali digelar di Benteng Vredeburg, Yogyakarta pada 2022.

Bacaan Lainnya

“Festival ini menjadi ruang ekspresi bagi musisi jalanan sekaligus wadah bagi Polri untuk membuka diri terhadap aspirasi masyarakat. Tahun ini antusiasme masyarakat sangat luar biasa,” ungkap Brigjen Tjahyono.

Sejak pagi, berbagai kegiatan sosial dan pelayanan publik seperti perpanjangan SIM dan program “Kopi Bareng” telah digelar untuk masyarakat. Puncaknya, malam harinya, panggung Kota Tua dihidupkan oleh penampilan puluhan musisi jalanan dari Jabodetabek serta tamu spesial dari komunitas Jogja Nol KM Pusik. Tak kalah menginspirasi, empat band difabel turut tampil memukau dalam gelaran yang penuh semangat inklusivitas ini.

“Polri ingin menyampaikan bahwa kami adalah bagian dari masyarakat. Kritik, masukan, dan apresiasi bisa disampaikan lewat berbagai medium, termasuk musik. Inilah ruang kolaboratif yang kami buka,” tambah Tjahyono.

Dalam rangkaian Hari Bhayangkara ke-79, Polri juga menggelar berbagai lomba, mulai dari kompetisi multimedia, turnamen olahraga, hingga kegiatan melukis bersama anak-anak dan penyandang disabilitas di Eco Park. Menjelang 1 Juli, seluruh jajaran Polri tengah mempersiapkan puncak peringatan, termasuk turnamen Kapolri Cup yang menjadi agenda unggulan.

Apresiasi juga datang dari Institut Musik Jalanan (IMJ). Perwakilannya, Andi Malewa, menyampaikan terima kasih atas konsistensi Polri dalam mendukung legalitas dan tata kelola musisi jalanan di Indonesia.

“Sejak 26 Mei 2022, musisi jalanan diakui sebagai ‘Sobat Polri’. Mereka kini bisa tampil legal di ruang publik, bukan hanya di lampu merah atau pasar,” kata Andi.

Menurutnya, IMJ dan Polri telah bekerja sama membentuk sistem kurasi dan manajemen untuk menciptakan ruang tampil yang inklusif dan berstandar. Musisi jalanan kini telah hadir di berbagai ruang publik seperti stasiun KRL, MRT, hingga halte Transjakarta—termasuk musisi penyandang disabilitas.

“Target kami, tata kelola musik jalanan Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara Asia Tenggara. Malam ini kami hadirkan 20 musisi jalanan terbaik agar masyarakat bisa menilai sendiri kualitas mereka,” tutup Andi.

Festival ini diharapkan menjadi tradisi kolaboratif tahunan yang terus mempererat hubungan humanis antara Polri dan masyarakat melalui seni dan budaya. (*)