Imam Masjid Al Muhajirin Ustad Dudun Sutadin Wafat Saat Tablig Akbar, Duka Menyelimuti Umat Muslim Sekadau

Jenajah Ustad Dudun Sutadin saat dibawa ke Masjid Al Muhajirrin Sekadau. Foto ist.

HARIAN KALBAR (SEKADAU) – Umat Muslim di Kabupaten Sekadau tengah dirundung duka mendalam. Imam Masjid Al Muhajirin, Ustad Dudun Sutadin, wafat secara mendadak pada Kamis malam, 26 Juni 2025, saat berlangsungnya kegiatan Tablig Akbar dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H.

Kegiatan yang digelar ba’da salat Isya di teras halaman Masjid Al Muhajirin itu menghadirkan penceramah Gus Muhammad Fahmi Mubarroq Zuhri, S.Pd., Pengasuh Pondok Pesantren Walisingo Pontianak. Saat tausiah tengah berlangsung dan para jemaah khusyuk menyimak, suasana mendadak berubah haru ketika Ustad Dudun tiba-tiba pingsan di dalam masjid.

Bacaan Lainnya

Beberapa jemaah dan pengurus DKM segera memberi pertolongan dan membawa beliau ke RSUD Sekadau. Namun takdir berkata lain. Setibanya di rumah sakit, pihak medis menyatakan bahwa Ustad Dudun telah meninggal dunia. “Tadi beliau duduk di samping panggung. Mau ke dalam masjid, katanya hendak ke WC, tapi tiba-tiba pingsan. Kami langsung bawa ke rumah sakit, tapi Allah berkehendak lain,” ujar salah seorang jemaah dengan suara lirih.

Yang membuat kepergian ini terasa begitu mendalam, Ustad Dudun masih sempat menjadi imam salat Isya berjamaah sebelum acara dimulai. Ia terlihat dalam kondisi baik tanpa menunjukkan tanda-tanda sakit. Beberapa jemaah menyebut beliau memiliki riwayat penyakit jantung, namun tak ada yang menyangka malam itu akan menjadi perjumpaan terakhir.

Ketua DKM Masjid Al Muhajirin, Isnaini Saidi, mengumumkan kabar duka tersebut kepada seluruh jemaah usai kegiatan Tablig Akbar. Suasana yang sebelumnya penuh semangat berubah menjadi haru dan syok. Banyak yang tak menyangka sosok Ustad Dudun, yang selama ini dikenal ramah, aktif, dan selalu hadir di tengah masyarakat, berpulang begitu cepat.

Tablig Akbar malam itu juga turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, di antaranya Kabag Umum Pemkab Sekadau Abang Rusli mewakili Sekda, Camat Sekadau Hilir Gustar Indarto, Ketua IPHI H. Abdillah, Ketua Masjid Agung Sultan Amun, serta perwakilan Forkompimca Sekadau Hilir. Seusai acara, jenazah Ustad Dudun dibawa kembali ke Masjid Al Muhajirin yang berdampingan langsung dengan rumah duka.

Para tokoh agama dan pejabat daerah berdatangan untuk melayat, termasuk Ketua MUI KH. Mudlar, H. Djafar A. Rachman, serta Wakil Bupati Sekadau Subandrio. Jenazah almarhum direncanakan dimakamkan pada Jumat, 27 Juni 2025, bertepatan dengan 1 Muharram 1447 H—hari yang juga menjadi tahun baru bagi umat Islam.

Semasa hidupnya, Ustad Dudun Sutadin dikenal luas sebagai tokoh agama yang bersahaja, rendah hati, dan aktif dalam berbagai kegiatan keislaman dan kemasyarakatan. Ia menjabat sebagai pengurus MUI, Wakil Ketua I BAZNAS, Wakil Rois Syuriah PCNU Sekadau, pengurus Paguyuban Pasundan, serta berbagai organisasi keagamaan dan kebudayaan lainnya.

Kepergian beliau menyisakan duka yang dalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga seluruh umat Muslim Sekadau. Sosoknya yang hangat dan penuh dedikasi akan selalu dikenang sebagai panutan dan pencerah umat.

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Selamat jalan, Pak Ustad. Semoga husnul khatimah dan Allah SWT menempatkan engkau di tempat terbaik di sisi-Nya. (AL)