HARIAN KALBAR (SANGGAU) – Suasana sore yang tenang di Komplek Taman Sabang Merah, Kelurahan Bunut, Kecamatan Kapuas, berubah mencekam pada Rabu 18 Juni 2025. Warga digemparkan dengan penemuan sesosok mayat pria tanpa identitas yang tergeletak di dalam selokan taman.
Kabar tersebut langsung menyebar dan mengundang perhatian warga serta aparat kepolisian. Kapolsek Kapuas, Iptu Marianus, menerima laporan sekitar pukul 17.00 WIB. Tak lama, tim dari Polsek Kapuas bersama Unit Inafis Sat Reskrim Polres Sanggau tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah.
Mayat pertama kali ditemukan oleh dua pemuda, Iyel (25) dan Rafiki (23), yang tengah bermain skateboard. Ketika turun ke area taman bawah, mereka melihat tubuh seorang pria terbaring di selokan. Awalnya dikira sedang tertidur, namun saat dibangunkan, pria itu tidak bergerak dan tubuhnya sudah kaku.
Iyel segera menghubungi temannya, Erik, staf BPBD Sanggau, dan merekam kondisi korban sebagai dokumentasi awal. Video tersebut kemudian tersebar di media sosial, memicu berbagai spekulasi publik. Pihak kepolisian bergerak cepat untuk mengamankan informasi dan mencegah penyebaran kabar tak berdasar.
Pemeriksaan awal Inafis menemukan luka lecet di bahu kiri dan punggung belakang korban. Namun, penyebab pasti kematian belum dapat dipastikan dan masih menunggu hasil autopsi dari tim medis RSUD Sanggau.
“Identitas korban masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara, pria ini berusia antara 50 hingga 57 tahun, mengenakan kaos hitam dan celana pendek boxer merah,” ungkap Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP Fariz Kautsar Rahmadhani, mewakili Kapolres AKBP Sudarsono.
Pihak kepolisian kini tengah berkoordinasi dengan polsek dan polres di wilayah sekitar untuk mengungkap identitas korban. Lokasi penemuan telah dinyatakan aman, dan proses evakuasi berjalan lancar dengan pengumpulan keterangan dari para saksi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menunggu informasi resmi dari pihak berwenang. Kami akan terus bekerja profesional untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa ini,” tegas AKP Fariz.
Saat ini, Polres Sanggau terus mengumpulkan data dan keterangan untuk mengungkap apakah kematian ini terkait tindak pidana atau sebab lain. Koordinasi lintas sektor juga dilakukan guna menangkal penyebaran hoaks yang dapat meresahkan warga. (*)