Peringati Hari Lingkungan Hidup 2025, Pemkot Pontianak Gaungkan Gerakan Pasar Minim Plastik dan Pemilahan Sampah

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono membagikan tas belanja dari anyaman secara gratis kepada pengunjung Pasar Kemuning. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Kota Pontianak menggelar aksi bersih-bersih dan kampanye pengurangan sampah plastik di Pasar Kemuning, Jalan Prof. M. Yamin, Sabtu pagi 14 Juni 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Pasar Tradisional Minim Plastik” dan melibatkan lebih dari 400 peserta dari berbagai unsur, termasuk pelajar, OPD, asosiasi pasar, dan masyarakat.

Sebagai simbol gerakan ramah lingkungan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono membagikan tas belanja berbahan anyaman kepada para pengunjung pasar secara gratis. Tas ini diharapkan menjadi alternatif yang dapat digunakan berulang kali, menggantikan kantong plastik sekali pakai.

Bacaan Lainnya

“Ini bagian dari kampanye untuk mengajak masyarakat tidak lagi menggunakan kantong plastik saat berbelanja. Selain tidak ramah lingkungan, sampah plastik sangat sulit terurai,” ujar Edi.

Wali Kota Edi menekankan bahwa masalah utama bukan pada plastik itu sendiri, melainkan pada perilaku masyarakat yang membuangnya sembarangan.

“Plastik memang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jika dibuang sembarangan, justru menjadi ancaman serius. Bahkan, kandungan mikroplastik di Sungai Kapuas sudah berada di ambang batas aman,” ungkapnya, merujuk pada hasil riset Universitas Airlangga dua tahun lalu yang mencatat kandungan mikroplastik mencapai 6 miligram per liter di beberapa titik sungai.

Sebagai respons nyata, Pemkot Pontianak akan meluncurkan program Pekan Memilah Sampah, dengan penyediaan TPS terpilah di beberapa lokasi. Tempat sampah akan dibedakan berdasarkan jenis, yaitu hijau untuk sampah organik dan kuning untuk anorganik.

“Saya sudah instruksikan Dinas terkait untuk menyiapkan fasilitas serta edukasi kepada masyarakat agar mulai memilah sampah dari rumah,” tegas Edi.

Semantara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Syarif Usmulyono, menyampaikan bahwa tema nasional peringatan tahun ini, “Hentikan Polusi Plastik”, menjadi panduan untuk berbagai program lingkungan yang telah digelar sejak Februari.

Di antaranya adalah Lomba Galahbungsam (Gerakan Memilah dan Menabung Sampah), melibatkan 37 SD dan SMP. Idul Adha tanpa kantong plastik, di beberapa lokasi pemotongan kurban. Aksi bersih serentak di sekolah, yang berhasil mengumpulkan lebih dari 200 kilogram sampah plastik. Penanaman pohon oleh Saka Kalpataru. Implementasi pasar minim plastik di sejumlah pasar tradisional. Dan, pembagian simbolis keranjang belanja kepada warga pasar.

“Kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial. Kami ingin mendorong tumbuhnya budaya memilah sampah dan karakter masyarakat yang lebih peduli lingkungan,” ujar Usmulyono.

Seluruh rangkaian kegiatan ini akan dilaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sesuai Surat Edaran Menteri LHK Nomor 5 Tahun 2025.

Dengan keterlibatan lintas sektor dan dukungan masyarakat, Pemkot Pontianak berharap dapat menciptakan ekosistem kota yang lebih bersih dan sehat. Gerakan memilah sampah dari rumah dan mengurangi plastik sekali pakai diharapkan tidak hanya menjadi tren, tetapi budaya hidup masyarakat Pontianak di masa depan. (*)