HARIAN KALBAR (SEKADAU – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sekadau bersama sejumlah ormas Islam menggelar Pengajian Akbar di Masjid Al Muhajjirin, Minggu 1 Juni 2025. Kegiatan religius ini menghadirkan ulama kharismatik, Dr. KH. Marzuqi Mustamar, M.Ag, sebagai penceramah utama.
Acara yang berlangsung khidmat tersebut turut dihadiri berbagai unsur Forkopimda, antara lain Sekda Sekadau M. Isa yang mewakili Bupati, Kapolres AKBP Donny Malino Monopo, Mayor Inf. M. Yunus (Pabung Kodim 1204/Sanggau), serta para tokoh agama dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Sekda M. Isa menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pengajian akbar ini.
“Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau, kami menyambut baik dan mendukung kegiatan seperti ini. Selain memperkuat keimanan, kegiatan ini juga mempererat ukhuwah Islamiyah serta keharmonisan antarumat beragama,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan persatuan demi keberlangsungan pembangunan di daerah.
“Pembangunan hanya dapat berjalan optimal jika didukung situasi yang aman dan harmonis. Keamanan adalah tanggung jawab kita bersama,” tambahnya.
Pesan Kebangsaan dari KH. Marzuqi Mustamar, dalam tausiyahnya, KH. Marzuqi Mustamar yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Kota Malang, menekankan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Menjaga NKRI adalah kewajiban yang sama mulianya dengan menjaga agama,” tegas mantan Ketua PWNU Jawa Timur periode 2018–2023 itu.
Ia juga menyoroti fenomena konflik di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama, sebagai pelajaran agar umat Islam di Indonesia tidak terjebak dalam fanatisme sempit.
“Al-Qur’an memerintahkan kita untuk bersatu dan berpegang teguh pada tali agama Allah. Di Indonesia, masyarakat kita mampu hidup berdampingan antara nilai agama dan semangat kebangsaan,” jelasnya.
KH. Marzuqi pun mengingatkan agar umat Islam tidak mudah terprovokasi oleh pihak luar yang berupaya memecah belah bangsa.
“Indonesia adalah negeri yang diberkahi. Kita punya kekayaan alam, budaya, dan keberagaman suku serta agama. Jangan sampai kita diadu domba dan kehilangan nikmat persatuan ini,” pesannya. (AL)