HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kota Pontianak menegaskan komitmennya untuk menyusun rencana strategis 2025–2029 yang tidak hanya memenuhi aspek administratif, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi pembangunan kota.
Kepala BAPPERIDA Kota Pontianak, Sidig Handanu, mengatakan bahwa kualitas perencanaan ke depan akan lebih berorientasi pada hasil yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti penurunan angka kemiskinan, pengurangan pengangguran terbuka, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Dokumen perencanaan yang baik bukan sekadar tepat waktu dan lengkap, tapi harus mampu menciptakan perubahan yang nyata,” ujarnya usai menghadiri Forum Perangkat Daerah di Aula Rohana Muthalib, Senin 28 April 2025.
Perubahan nama dari BAPPEDA menjadi BAPPERIDA sejak 2025 menandai perluasan fungsi lembaga ini, dari sekadar perencanaan pembangunan menjadi lembaga yang juga mendorong riset dan inovasi daerah secara berkelanjutan.
Saat ini, Kota Pontianak telah masuk dalam jajaran Kota Inovatif dan berada di posisi sepuluh besar Kota Berdaya Saing secara nasional. Namun, Sidig menekankan bahwa inovasi ke depan tak hanya perlu tumbuh dari sisi jumlah, tetapi juga kualitas dan dampaknya terhadap tata kelola pemerintahan.
“Inovasi yang berkualitas tidak bisa dibangun secara instan. Dibutuhkan ekosistem inovator yang solid dan dukungan kolaboratif dari banyak pihak,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret, BAPPERIDA bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura melalui program *Pontianak Innovators Academy*. Program ini bertujuan mencetak inovator-inovator muda yang mampu menghasilkan solusi konkret dan berkelanjutan.
Di bidang riset, BAPPERIDA menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta universitas dan lembaga penelitian lokal untuk memperkuat fondasi ilmiah dalam setiap kebijakan. Sinergi ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk membangun kota yang adaptif dan berbasis data.
Sidig juga menegaskan pentingnya diversifikasi sumber pembiayaan untuk mendukung riset dan inovasi. Tak hanya mengandalkan APBD, BAPPERIDA membuka peluang kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga donor.
“Kami terbuka untuk kolaborasi lintas sektor, karena membangun riset dan inovasi tidak hanya memperkuat sektor publik, tetapi juga meningkatkan daya saing daerah secara menyeluruh,” tambahnya.
Dengan pendekatan perencanaan yang berbasis dampak dan pengembangan inovasi yang terukur, BAPPERIDA optimistis dapat mendukung terwujudnya Pemerintah Kota Pontianak yang responsif, adaptif, dan inovatif di masa depan. (*)