HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kali ini, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) memberikan apresiasi atas Capaian Kinerja Pelayanan Publik Tahun 2024, yang dinilai telah mengalami peningkatan signifikan di berbagai aspek.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan bahwa apresiasi ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen seluruh jajaran Pemkot dalam mewujudkan pelayanan publik yang semakin berkualitas, inklusif, dan berbasis digital.
“Alhamdulillah, Pemkot Pontianak berhasil meraih penghargaan atas capaian di beberapa indikator penting, seperti pelayanan publik, partisipasi masyarakat, standarisasi, pelayanan inklusif, serta digitalisasi,” ujarnya.
Dalam penilaian Indeks Pelayanan Publik (IPP), Kota Pontianak mencetak skor 4,35 atau 87 persen dan meraih predikat Sangat Baik. Beberapa instansi kunci juga menunjukkan performa luar biasa, antara lain yaitu RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) – skor 4,49, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) – skor 4,46 dan Dinas Sosial (Dinsos) – skor 4,09.
“Ini menjadi bukti nyata bahwa standar pelayanan di Kota Pontianak terus kami dorong untuk lebih profesional dan responsif,” tambah Edi.
Capaian lain yang tak kalah membanggakan adalah di bidang partisipasi masyarakat, di mana Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai 90,27, juga dengan predikat Sangat Baik. Sebanyak 33 Organisasi Penyelenggara Pelayanan (OPP) telah aktif menggelar Forum Konsultasi Publik.
Tak hanya itu, Pemkot Pontianak juga mencatat 100 persen tindak lanjut aduan dari 161 laporan yang masuk melalui aplikasi LAPOR!.
“Aduan masyarakat umumnya berkisar pada masalah ketenteraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat, serta persoalan drainase seperti parit dan gorong-gorong,” jelas Edi.
Dalam aspek Standarisasi dan Pelayanan Inklusif, Pemkot telah memiliki Mal Pelayanan Publik (MPP) yang diresmikan pada 12 Desember 2024, serta program pembinaan pelayanan publik ramah kelompok rentan yang juga mendapat predikat Sangat Baik.
Tak ketinggalan, upaya digitalisasi layanan publik juga diapresiasi, terutama dengan integrasi layanan ke dalam Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional (SIPPN).
“Apresiasi ini menjadi pelecut semangat kami untuk terus menghadirkan pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan ramah bagi semua kalangan,” tegas Edi.
Edi menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa penghargaan ini bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari perjalanan menuju pelayanan publik yang lebih baik lagi.
“Prestasi ini bukan akhir perjuangan, tapi awal komitmen baru. Kami akan terus berinovasi untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan maksimal bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)