HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Sebanyak 115 orang pegawai, terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN di lingkungan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak, menerima bibit cabai secara simbolis dari Plt Kepala DPPP Kota Pontianak, Muchammad Yamin. Penyerahan bibit tersebut dilaksanakan setelah apel pagi di halaman Kantor DPPP Kota Pontianak, Jalan Budi Utomo, Senin 24 Maret 2025.
Selain ASN, masyarakat yang hadir dalam acara Kulminasi Matahari Maret 2025 di Tugu Khatulistiwa juga turut menerima bibit cabai. Yamin menjelaskan bahwa pembagian bibit cabai ini merupakan salah satu langkah untuk mengendalikan inflasi dan mengantisipasi lonjakan harga komoditas pangan.
“Program ini bukan hal baru, sebelumnya kita sudah pernah melaksanakannya. Namun, kali ini kita canangkan kembali dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta menjadi solusi konkret dalam pengendalian inflasi,” ujar Yamin usai menyerahkan bibit cabai secara simbolis.
Yamin juga menambahkan bahwa setiap pegawai DPPP diwajibkan untuk menanam minimal 10 pohon cabai di pekarangan rumah mereka. Selain itu, delapan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah binaan DPPP juga diharapkan menanam minimal 200 bibit cabai.
“Ke depan, program ini akan kita kembangkan dan menyasar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak,” ujar Yamin.
Saat ini, terdapat delapan lokasi penanaman cabai di UPT binaan DPPP, yang diperkirakan akan menanam sekitar 1.600 bibit cabai. Yamin berharap program ini bisa diperluas ke seluruh OPD di Pontianak, sehingga dampaknya semakin besar.
“UPT yang berhasil menanam dan merawat tanaman cabai dengan baik akan mendapatkan penghargaan, yang akan diumumkan pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus mendatang,” lanjut Yamin.
Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Bader Sasmara, menyarankan agar Pemkot Pontianak membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang fokus pada pangan. Menurutnya, BUMD Pangan dapat membantu petani dengan menyediakan kepastian harga dan subsidi saat terjadi lonjakan harga, sehingga stabilitas harga pasar dapat terjaga.
“BUMD Pangan ini akan sangat bermanfaat bagi petani, sekaligus bisa menampung hasil produk pertanian lokal,” jelas Bader.
Bader juga berpesan agar seluruh ASN di Pontianak menjadi contoh dalam gerakan menanam cabai. Ia berharap gerakan ini bisa menginspirasi masyarakat untuk menanam cabai dan sayuran lainnya di pekarangan rumah mereka, sehingga kebutuhan pangan rumah tangga bisa tercukupi secara mandiri.
“Edukasi dan motivasi kepada masyarakat sangat penting, agar mereka turut serta dalam gerakan menanam cabai. Ini akan membantu ketahanan pangan di tingkat rumah tangga,” tutupnya. (*)