Wali Kota Pontianak Resmikan ILP di Tiga Puskesmas, Dorong Layanan Kesehatan Lebih Terpadu dan Berkualitas

Wali Kota Edi Rusdi Kamtono dan Wakil Wali Kota Bahasan menggunting pita saat meresmikan Gedung dan ILP Puskesmas Tanjung Hulu. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, meresmikan tiga unit gedung baru dan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas Tanjung Hulu di Kecamatan Pontianak Timur, Puskesmas Telaga Biru, dan Puskesmas Siantan Hulu di Pontianak Utara. Peresmian ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Pontianak.

Edi menjelaskan bahwa kehadiran ILP di tiga puskesmas ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Kami tidak hanya meresmikan gedung baru, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan ILP ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik di wilayahnya,” ujar Edi, didampingi Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, setelah meresmikan secara simbolis dan meninjau ILP di UPT Puskesmas Tanjung Hulu pada Jumat 14 Maret 2025.

Bacaan Lainnya

Pada tahun 2025, Pemkot Pontianak melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) juga tengah melaksanakan pembangunan dan perbaikan di tiga puskesmas lainnya, yakni Puskesmas Paris 2 di Kecamatan Pontianak Tenggara, Puskesmas Kom Yos Sudarso di Kecamatan Pontianak Barat, dan Puskesmas Siantan Tengah di Kecamatan Pontianak Utara. Edi menambahkan, perbaikan puskesmas akan terus dilakukan pada tahun-tahun berikutnya.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015 Tahun 2023, ILP bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai layanan kesehatan primer berdasarkan siklus hidup, dari janin, bayi, anak-anak, remaja, hingga lansia. Program ini dirancang untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih terkoordinasi dan akses yang lebih mudah bagi masyarakat, meliputi layanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif.

“ILP ini akan mendekatkan akses masyarakat pada layanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas di setiap fase kehidupan. Kami berharap ini menjadi terobosan penting dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih terpadu dan efisien,” jelas Edi.

Program ILP dirancang untuk menyatukan berbagai layanan kesehatan primer seperti pemeriksaan rutin, imunisasi, konsultasi dokter, serta penanganan penyakit ringan hingga sedang dalam satu sistem terintegrasi. “Dengan adanya ILP, warga tidak perlu lagi bolak-balik antar fasilitas kesehatan karena semua layanan sudah tersedia dalam satu tempat,” tambahnya.

Kepala Dinkes Kota Pontianak, Saptiko, mengungkapkan bahwa tujuh puskesmas lainnya di berbagai wilayah juga akan diperbaiki sesuai dengan roadmap yang ditargetkan selesai pada tahun 2028. “Kami akan berusaha mencari anggaran baik dari pusat maupun daerah, dan insya Allah pada tahun 2028 seluruh puskesmas di Pontianak akan terbangun dengan lebih baik,” ujarnya.

Saptiko menambahkan, ILP tidak hanya akan diterapkan di puskesmas, tetapi juga di posyandu. Di posyandu, pelayanan untuk ibu hamil, balita, remaja, dan lansia akan digabung dalam satu sistem yang lebih holistik. “Dengan ILP, pelayanan kesehatan di posyandu akan lebih terintegrasi, tanpa memisahkan layanan untuk ibu hamil, balita, atau lansia,” katanya.

Melalui program ILP, Pemkot Pontianak berkomitmen untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih inklusif, terfokus pada kebutuhan masyarakat, dan menjawab tantangan pelayanan kesehatan dasar yang selama ini ada. (*)