HARIAN KALBAR (SEKADAU) – PT. Multi Prima Entakai (MPE) menunjukkan kepedulian sosialnya melalui kegiatan penyiraman jalan di ruas Kayu Lapis yang telah dilakukan dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, perusahaan ini juga merencanakan perbaikan jembatan di Km 4 Kayu Lapis yang akan dimulai pada Rabu, 19 Februari 2025.
General Manager PT. MPE, Josaphat DH, mengungkapkan bahwa penyiraman dilakukan karena cuaca yang panas menyebabkan debu tebal di sepanjang jalan, terutama saat dilalui kendaraan. “Kami melakukan penyiraman jalan, karena saat ini cuaca panas, sehingga debu cukup tebal saat dilalui kendaraan,” kata Josaphat pada Senin 17 Februari 2025.
Penyiraman ruas jalan Kayu Lapis sebelumnya sudah dilaksanakan pada 15 Februari dan dilanjutkan pada hari ini, mencakup rute dari simpang empat Kayu Lapis hingga Dusun Seransa. “Hari ini kami siram lagi mulai dari simpang empat Kayu Lapis sampai wilayah Dusun Seransa,” tambahnya.
Selain itu, perbaikan jembatan di Km 4 Kayu Lapis akan dimulai pada Rabu, 19 Februari 2025, pukul 07.00 WIB dan diperkirakan selesai dalam waktu yang tidak ditentukan. Selama proses perbaikan, akses masyarakat yang melintas di jalur tersebut akan dialihkan.
PT. MPE telah mengeluarkan surat pemberitahuan kepada beberapa kepala desa yang wilayahnya terpengaruh, seperti Kepala Desa Gonis Tekam, Engkersik, Setawar, Nanga Pemubuh, dan Tapang Perodah. Akses jalan di wilayah-wilayah tersebut akan terkena dampak selama proses perbaikan. Surat pemberitahuan juga disampaikan kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit lainnya, seperti PT. Agro Andalan dan PT. BSL, yang turut menggunakan jalan Kayu Lapis.
Sebagai solusi sementara, PT. MPE mengalihkan jalur melalui Simpang Tampang Ponti, Gonis Tekam, RT Semujuk, dan Km 08 Kayu Lapis, baik untuk perjalanan pulang maupun pergi. Josaphat juga mengingatkan bahwa jalan pengalihan memiliki beberapa jembatan berbahan kayu, sehingga hanya kendaraan dengan kapasitas maksimal enam roda dan berat muatan tidak lebih dari tujuh ton yang diperbolehkan melintas.
“Untuk menghindari kerusakan pada jembatan kayu di jalur pengalihan, kami berharap kendaraan yang melintas tidak melebihi kapasitas yang ditentukan. Jika ada kendaraan yang melebihi beban, bisa menyebabkan jembatan ambruk atau akses pengalihan terhambat,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah ini, PT. MPE berharap dapat meminimalisir dampak negatif terhadap masyarakat dan kendaraan yang melintas, sambil terus menjaga keselamatan dan kenyamanan dalam beraktivitas. (AL)