HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Memasuki hari ke-7 Operasi Kepolisian Liong Kapuas 2025, situasi kamtibmas di wilayah hukum Polda Kalbar dan jajaran terpantau aman dan terkendali, Senin 3 Februari 2025.
Untuk menjaga situasi kamtibmas dan kamseltibcar lantas selama perayaan Imlek 2576 dan Cap Go Meh 2025, personel Polda Kalbar bersama jajaran terus melaksanakan pengamanan. Operasi Liong Kapuas 2025 tetap berjalan dengan baik, memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang merayakan.
Kabidhumas Polda Kalbar, Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, S.H., S.I.K., M.M., M.H., saat melakukan pengecekan di pos pengamanan Imlek, mengungkapkan bahwa pengamanan tetap eksis di titik-titik prioritas.
“Hingga saat ini, personel kami yang tergabung dalam Operasi Liong Kapuas 2025 bersinergi dengan instansi terkait dan stakeholder masih terus melakukan pengamanan, baik di tempat ibadah, tempat keramaian, maupun tempat wisata,” ujar Kabidhumas.
Berdasarkan laporan dari petugas Polres Jajaran, jumlah pelancong yang mengunjungi tempat-tempat wisata selama perayaan Imlek tahun ini mengalami peningkatan signifikan. Khususnya di wilayah Singkawang, yang menjadi destinasi liburan utama, jumlah wisatawan meningkat hingga 68 persen dibandingkan hari biasa. Jika pada hari biasa jumlah wisatawan berkisar 6.000 orang, pada liburan Imlek kali ini tercatat mencapai 9.000 hingga 12.000 orang.
Selain itu, Kabidhumas juga menyampaikan adanya dampak banjir di beberapa desa di Kabupaten Sanggau, seperti Desa Bonti, Desa Kampuh, Desa Sami, Desa Bahta, dan Desa Mengkiang, dengan ketinggian air antara 10 hingga 100 cm. “Polda Kalbar bersama TNI dan instansi terkait terus memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir. Tim kami yang terdiri dari personel Brimob, Polres jajaran, dan tim kesehatan selalu siap sedia kapan pun dibutuhkan untuk meringankan beban warga yang terdampak,” pungkas Kabidhumas.
Dengan adanya Operasi Liong Kapuas 2025, Polda Kalbar berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat serta memberikan bantuan di daerah yang terdampak bencana. (*)