Ketua DPRD Pontianak Dukung Peluncuran Album Melayu Cawan Band untuk Lestarikan Musik Melayu

Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin turut menyumbangkan lagu saat launching Album Melayu Cawan Band bertajuk Hitam Manis. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin, menyatakan bahwa peluncuran album musik melayu bertajuk Hitam Manis oleh Cawan Band dapat menjadi salah satu cara untuk mempertahankan eksistensi musik melayu di tengah perkembangan zaman. Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri acara launching album di Aming Coffee, Sabtu malam, 18 Januari 2025.

“Musik melayu harus terus dipertahankan. Langkah Cawan Band dengan meluncurkan album Hitam Manis ini perlu kita dukung. Ini merupakan salah satu upaya dalam melestarikan musik melayu agar tidak terkikis oleh zaman,” ujar Satarudin.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, budaya melayu di Pontianak sangat kental, termasuk dalam seni berkesenian seperti tari, drama, hingga musik. Dengan adanya peluncuran album ini, Satarudin berharap bisa menjadi langkah penting untuk memperkenalkan dan mempertahankan kesenian musik melayu, khususnya di kalangan generasi muda, terutama generasi Z.

“Ke depan, musik melayu bisa menjadi populer, tidak hanya di Pontianak, tetapi juga di tingkat nasional. Bahkan, musisi-musisi dari Pulau Jawa kini semakin berani membuat lagu-lagu menggunakan bahasa daerah. Ini membuktikan bahwa lagu daerah bisa diterima di pasar luas,” ungkap Satarudin.

Ia juga menambahkan bahwa langkah Cawan Band dengan mengusung genre musik melayu adalah terobosan yang positif. Jika hal ini sukses, diharapkan lebih banyak musisi asal Pontianak yang membuat lagu-lagu bergenre melayu, yang tentunya dapat dikombinasikan dengan elemen-elemen modern sesuai dengan selera pasar.

Sebagai bentuk dukungan, Satarudin memberikan bantuan dana sebesar Rp10 juta pada saat peluncuran album. Bantuan ini bertujuan untuk memotivasi agar lebih banyak musisi Pontianak yang menghasilkan karya musik melayu khas Pontianak.

Selain itu, Satarudin turut berpartisipasi dalam acara tersebut dengan bernyanyi bersama Cawan Band. Ia juga menyarankan agar kegiatan seni musik lebih banyak digelar, karena musik merupakan kegiatan positif yang dapat menjadi sarana untuk mencegah kenakalan remaja.

“Saya ingat dulu di awal 2000-an, banyak festival antar pelajar yang diadakan, bahkan setiap minggu dengan jumlah peserta yang bisa mencapai lebih dari 50 band. Namun, saat ini saya lihat acara seperti itu sudah semakin berkurang. Mungkin ini perlu dikembalikan lagi, dengan mengadakan lebih banyak festival musik, khususnya di kalangan pelajar,” tambahnya. (*)